• All
  • Category 1
  • Category 2

Downloads Software

Kumpulan Software Yang Sering Di Pakai………….

  • Microsoft Office 2010 Technical Preview Downloads
    Password Office 2010 lihat di http://www.indowebster.web.id/showthread.php?t=31260 (Maap Tidak Bisa Di Kasih Tahu Langsung Karena Ketetapan Dari Admin)

Windows 7

Restore Grub boot loader setelah install Windows

Restore Grub boot loader setelah install Windows
Tutorial ini menjelaskan bagaimana merestore Grub setelah install Windows 7/Vista/Xp dimana sebelumnya ada dual OS yang karena sesuatu hal windowsnya di install ulang.

Metode 1

1. masukan live cd ubuntu anda
(ingat anda bekerja pada cd artinya anda tidak menginstall ulang)

2. buka konsole atau terminal
3. ketik sudo su pada terminal untuk masuk ke root
4. ketik sudo fdisk -l untuk mengetahui letak partisi linux anda
5. ketik sudo mount /dev/sdax /mnt dimana x adalah letak sda linux anda
6. ketik sudo grub-install-root-directory=/mnt /dev/sda
7. ketik sudo umount /mnt

lalu terahir reboot komputer atau laptop anda
dan lihat hasilnya

Metode 2

Gunakan Ubuntu 9.10 livecd

di tutorial ini kita asumsikan partisi Ubuntu adalah sdc3, dan /boot partition di sdc2

Catatan :- ganti sdc3,sdc2 dengan partisi komputer kita
- cek partisi dengan perintah di terminal : fdisk -l

Sekarang Boot up ubuntu dari livecd,Buka terminal dari aplikasi menu -> Accessories -> Terminal dan login sebagai root dengan perintah sebagai berikut :

# sudo -i
# mount /dev/sdc3 /mnt
# mount /dev/sdc2 /mnt/boot
# grub-install --root-directory=/mnt/ /dev/sdc

If you are not having “grub.cfg” file,use following contents to recreate

# mount --bind /proc /mnt/proc
# mount --bind /dev /mnt/dev
# mount --bind /sys /mnt/sys
# chroot /mnt update-grub
# umount /mnt/sys
# umount /mnt/dev
# umount /mnt/proc
# exit


Metode 3

Gunakan GRUB for DOS

GRUB4DOS adalah universal boot loader berbasis GNU GRUB.

Untuk XP Users

copy the file grldr from grub4dos package to C:\.Edit boot.ini (hidden file) and add this line to the file:

c:\grldr=”grub4dos”

Untuk Windows7/Vista Users

Copy the file grldr,grldr.mbr to C:\.Create boot.ini file in the root directory of C:,copy and paste following into this file.

[boot loader]
timeout=0
default=c:\grldr.mbr
[operating systems]
C:\grldr.mbr=”Grub4Dos”

Now,create menu.lst in root directory,with the following content

timeout 0
default 0
title grub2
find --set-root /boot/grub/core.img
kernel /boot/grub/core.img
boot

Restart komputer dan pilih boot from Grub4Dos.Then select boot up Ubuntu in grub menu.
Once login,use this command to install grub into mbr

#sudo grub-install /dev/sdc
koes plus 1

koes plus 1
koes plus 1
koes plus 1

Cara Menghilangkan Navbar pada Blogger/Blogspot

Pada suatu blogger/blogspot pada bagian atas dari blog anda ada beruba toolbar yang biasa disebut navbar.Navbar secara otomatis dimunculkan pada sebuah blog blogger/blogspot yang baru dibuat dan mempunyai warna defaultnya adalah warna biru tua.

Klik gambar untuk memperbesar
Beberapa pemilik blog merasa terganggu dengan kemunculan navbar ini.Lantas bagaimana cara menyembunyikan navbar ini? Ada beberapa cara :
Sebelumnya anda login dulu pada Blogger, lalu klik TEMPLATE.

Cara pertama.
Diantara kode , letakkan kode dan

<body>

Cara kedua.
Diantara kode letakkan kode



Cara ketiga
Copy dan paste kode dibawah ini dan letakkan diantara pada .

#b-navbar {
height:0px;
visibility:hidden;
display:none
}
seperti contoh


Cara keempat.
Copy dan paste kode dibawah ini dan letakkan diantara dan




Sebagai navigasi, anda bisa pasang button untuk menampilkan atau menyembunyikan navbar pada blog anda.Copy dan paste kode dibawah ini dan letakkan dibagian lain dari halaman blog anda.Bisa di side bar atau dimana saja sesuai dengan keinginan anda.


Show/Hide Navigation


Pada Marchsya Blog ini, untuk menyembunyikan navbar, saya memilih cara pertama.Selamat mencoba.

Squid delay_pool

Yup kali ini gw pengen berbagi pengalaman lagi disini, sekarang gw mo coba bahas manage bandwith menggunakan squid.
ya dengan squid kita bisa manage bandwith dari sebuah jaringan… pake ini juga kita bisa ngelimit banwithd yang di gunain buat ngedownload berdasarkan besarnya file yang di donwload, sebenernya sih bukan besarnya file yang di download, tapi besarnya file yang sudah terdownload sama kita. gitu…. kurang jelas?? sama… hehehe.. OK deh kita langsung aja…
untuk memanage bandwithnya, adapun konfigurasinya itu ialah :

delay_pool : untuk nentuin berapa banyak pool yang bakal kita bikin.
delay_access : buat nentuin acl/user mana yang ngegunain pool tsb.
delay_class : untuk nentin pool yang di gunakan itu menggunakan kelas berapa.
delay_parameters : nah ini yang kita gunain untuk membuat sebuah aturan darii poolnya, dan ini tergantung dari kelas pool yang kita gunain.

langsung kecontohnya deh (disini gw anggap kita udah ngerti tentang acl, jadi gw ga bahas itu..) :

acl limitted_user src 192.100.0.0/24
acl manager src 192.100.1.23 192.100.1.25 192.100.32
acl admin src 192.100.100.96 192.100.1.3

delay_pools 3

delay_class 1 3
delay_parameters 1 32000/32000 16000/16000 6000/64000
delay_access 1 allow limitted_user
delay_access 1 deny all

delay_class 2 2
delay_parameters 2 32000/32000 6000/64000
delay_access 2 allow manager
delay_access 2 deny all

delay_class 3 1
delay_parameters 3 -1/-1
delay_access 3 allow admin
delay_access 3 deny all

sep… sekarang penjelasannya…..

maksud dari
delay_pools 3
itu kita bikin 3 pools, yang masing2 pool punya aturan dan hak yang mau gunain aturan itu. klo maksud dari
delay_class 1 3
itu kita nentuin untuk pool 1 menggunakan kelas 3, 1 itu menunjukan nomer poolnya, 3 itu nunjukin kelasnya. sekarang lanjut ke delay_parameters.
delay_parameters yang kita kasih aturannya tergantung dari kelas pool yang kita tentuin sebelumnya.

Untuk kelas 1

delay_parameters <#pool individual>
contoh :
delay_parameters 1 1000/64000
delay_parameters 1 -1/-1

Berarti semua network akan mendapat bandwidth yang sama di pool no 1.
Sebesar 1 kbytes/sec (8 kbits/sec), dengan burstable file 64 kb.
dan di aturan kedua berarti semua network mendapat bandwith unlimitted.

untuk kelas 2

delay_parameters <#pool agregate individual>
contoh :
delay_parameters 2 32000/32000 6000/64000

Berarti squid akan memakai bandwidth maksimum (32000*8) 256kbits dari semua bandwidth.
Bila terdapat lebih dari 1 network class C, maka total yang dihabiskan tetap 256 kbit/sec
dan tiap user akan mendapat bandwidth maksimum 6 kbytes/sec (48 kbits/sec), dengan burstable file 64 kb.

untuk kelas 3

delay_parameters <#pool agregate network individual>
Contoh :
delay_parameters 1 32000/32000 8000/8000 1000/64000

Berarti squid akan memakai bandwidth maksimum (32000*8) 256kbits dari semua bandwidth.
Bila terdapat lebih dari 1 network class C, maka setiap network akan dipaksa maksimum sebesar (16000*8) 128 kbits/sec
dan tiap user pada satu network akan mendapat bandwidth maksimum 6 kbytes/sec (48 kbits/sec), dengan burstable file 64 kb.

OK… sekarnag bagian terakhir… klo delay_access itu pasti udah jelas kan?? ya dia cuma buat nentuin pool itu di gunain ama acl yang mana… di allow or di deny.

contoh diatas…

delay_access 3 allow admin
delay_access 3 deny all

maksudnya hanya admin yang di perbolehkan menggunakan aturan di pool 3, sedangkan yang lainnya tidak bisa menggunakan aturan di pool 3.

OK.. cuma segitu dulu kali… klo ada salah2 maap2 ya.. cos masih belajar juga nih… OK… mudah2an berguna bagi yang baca.. amin….

Cara menambah hardisk baru di ubuntu server

1. Check ubuntu telah mengenali harddrive baru

sudo lshw -C disk

2. Mulai mempartisi hardisk baru dengan perintah fdisk

a) Initiate fdisk with the following command:

· sudo fdisk /dev/sdb

b) Fdisk will display the following menu:

· Command (m for help): m
· Command action
· a toggle a bootable flag
· b edit bsd disklabel
· c toggle the dos compatibility flag
· d delete a partition
· l list known partition types
· m print this menu
· n add a new partition
· o create a new empty DOS partition table
· p print the partition table
· q quit without saving changes
· s create a new empty Sun disklabel
· t change a partition's system id
· u change display/entry units
· v verify the partition table
· w write table to disk and exit
· x extra functionality (experts only)
·
· Command (m for help):

c) We want to add a new partition. Type “n” and press enter.

Command action
e extended
p primary partition (1-4)

d) We want a primary partition. Enter “p” and enter.

Partition number (1-4):

e) Since this will be the only partition on the drive, number 1. Enter “1″ and enter.

Command (m for help):

If it asks about the first cylinder, just type “1″ and enter. (We are making 1 partition to use the whole disk, so it should start at the beginning.)

f) Now that the partition is entered, choose option “w” to write the partition table to the disk. Type “w” and enter.

The partition table has been altered!

g) If all went well, you now have a properly partitioned hard drive that’s ready to be formatted. Since this is the first partition, Linux will recognize it as /dev/sdb1, while the disk that the partition is on is still /dev/sdb.
Command Line Formatting

To format the new partition as ext3 file system (best for use under Ubuntu):

· sudo mkfs -t ext3 /dev/sdb1

3. Membuat mount poin.
mkdir /media/mynewdrive

4. Memaunting hardisk baru.
a. Automatic
- edit line fstab : vim etc/fstab
- masukan line text berikut didalam fstab
/dev/sdb1 /media/mynewdrive ext3 defaults 0 2

b. Manual
- Untuk memount hardisk : mount /dev/sdb1 /media/mynewdrive
- Untuk meunmount hadisk: umount /dev/sdb1 /media/mynewdrive

Meningkatkan Request Hit Squid

setelah lama pake squid sebagai proxy server..terbersit pikiran " Apakah Proxy Q udah menjalankan tugasnya dengan Baik yach???"setelah ngecek kinerja squid Q slama ini ternyata hanya mentok di kisaran hit 20%-25% huh sedih juga rasanya...padahal di polling forum linux.or.id ada yg bisa nyampek 70%...akhirnya ketemu juga tutorialnya yaitu proxy setan(serem juga yah namanya...)..bgini isi tutorialnya..
Jika 1 hardisk 20 GB dibuat partisinya kira2 spt ini (ini preferensi pribadi
berdasarkan eksperimen utk Squid saja lho). Silahkan dikomentari.

/dev/hda1 1G /
/dev/hda5 2G /var
/dev/hda6 256M swap
/dev/hda7 12G /cache
/dev/hda8 sisanya /home

Alasan kok /var, swap, dan /cache mengumpul ditengah, ya krn supaya ‘head’
hardisk efektif bergerak di track ‘average’ atau ditengah-tengah dg frekuensi
akses tertinggi shg kira2 kalau didiagramkan distribusinya normal
(Gaussian distribution atau bentuk bel). Swap hanya 256MB krn memori anda
toh 1GB (terus terang saya pribadi kalau bisa menghindari sebesar ini juga,
toh jika Squid sudah mempergunakan swap sebesar ini mestinya juga sudah melambat kok).

Tapi /var agak besar supaya bisa menampung banyak log, termasuk log Squid yg
kalau dirotasi sebulan sekali bisa berukuran sangat besar (dulu pernah log mesin
mencapai 1GB karena rotasinya per 3 bulan padahal bw-nya hanya 64kbps, tapi
sekarang kalau tidak salah dirotasi per 2 minggu atau per bulan saja, semua
ini tergantung intensitas akses pengguna dan bw yg dilanggani).

Terus utk cache swap Squid itu sendiri kira2 70-80% dari ukuran partisinya
(12GB x 75% = 9GB). Berawal dari konfig spt ini mestinya parameter2
di squid.conf pengaruhnya sudah tidak setinggi jika cache swap atau hardisk
anda terlalu penuh. Sekali lagi kita mau sekedar menghemat bw maka biasanya
cache sangat agresif dan aksesnya akan melambat jika
hardisknya ‘under performance’. Spt di poll ini, harus berimbang antara
kecepatan akses dan penghematan bw. Jelas dari sisi pengguna tidak akan
perduli anda mau menghemat bw atau tidak yg pasti bagi dia aksesnya harus cepat,
gitu kan ya? Jadi utk 9GB cache swap jumlah L1 direktorinya 22.

>aku pake di mesin proxy:
Proc XEON 2.8GHz 512K HT
HD IDE 40GB seagate 7200rpm
HD SCSI 36GB seagate 10000rpm
MB INTEL server HG2

Hmmm, hardisk-nya tidak ada yg lebih kecil-kecil ya? Soalnya mending 9GB-an
(kalau SCSI) 10K rpm kalikan 6 atau lebih daripada 2 yg besar-besar ini.
Tapi cari hardisk kecil-kecil sekarang mestinya susah ya?, he he he …..

>FC3 kernel 2.6.10 dengan patch reiser4.
paket reiser4 dari namesys.com

Sip, semoga opsi-opsi kompilasi di kernel-nya sudah optimum semua, alias modul yg
tidak diperlukan dihilangkan saja, biar gesit (pengalaman pribadi kernel yg baik
ukurannya kira-kira di bawah 1 MB tanpa mengorbankan kemampuannya).

>semua partisi system di HD IDE, dan HD SCSI aku jadikan satu partisi untuk /cachez
dengan alokasi 28GB memakai filesystem reiser4 metode aufs (squid).

Jangan lupa opsi mount (di fstab) ditambahkan noatime dan notail (kalau perlu lebih
aman sekalian (noexec dan tidak user mountable). Maksud anda dijadikan 1 partisi
itu di-RAID mode 0-kan (striping)?? Saran saya malah jangan, jadi biarkan spindle
per drive bergerak bebas mandiri tak bergantung 1 dg lainnya. Jadi mending 2 direktori
saja dg mekanisme least-load atau round-robin bisa dicobakan dan dilihat efektivitasnya.

Silahkan dilihat alasannya di milisnya squid-cache.org, banyak yg sudah membahas kok.
Pemakaian memorinya juga harus diamati terus soalnya jika, sekali lagi, mesin anda
sudah mulai swap ke hardisk ya sama saja alias kembali menjadi pelan. Intinya bgmana
menghindari swap memori dipergunakan (idealnya server yg super cepat itu tidak
memiliki swap memori berarti memori fisiknya harus super besar juga).

>cache_store_log /dev/null
cache_store_log none
Kalau yg ini saya yakin benar kok (spt yg dikomentari Mas Firewaxx).

Refresh_pattern diperbaiki saja krn bekerja mulai yg paling atas baru ke bawah.

refresh_pattern .gif 4320 50% 43200
refresh_pattern .jpg 4320 50% 43200
refresh_pattern .tif 4320 50% 43200
refresh_pattern ^http://www.friendster.com/.* 720 100% 4320
refresh_pattern ^http://mail.yahoo.com/.* 720 100% 4320
refresh_pattern ^http://mail1.plasa.com/.* 720 100% 4320
refresh_pattern ^http://*.yahoo.*/.* 720 100% 4320
refresh_pattern ^http://*.friendster.*/.* 720 100% 4320
refresh_pattern ^http://www.yahoo.com/.* 720 100% 4320
refresh_pattern ^ftp: 10080 95% 241920 reload-into-ims override-lastmod
refresh_pattern . 180 95% 120960 reload-into-ims override-lastmod

Komentar: sebenarnya baris paling bawah itu umum artinya selain yg di atas-nya
akan kena setting ini. Yg mjd pertanyaan saya kok file image diberi setting yg
berbeda? Utk email yg berbasis web mungkin ada alasannya supaya lebih cepat
divalidasi lagi.
Saran saya dicoba dulu 2 baris yg terakhir saja, baru jika dirasa ada kebutuhan
lain baru pelan-pelan ditambahkan baris-baris sebelumnya.
Jadi refresh_pattern hanya ini saja:

refresh_pattern ^ftp: 10080 95% 241920 reload-into-ims override-lastmod
refresh_pattern . 180 95% 120960 reload-into-ims override-lastmod

ACL saya tinggalkan apa adanya krn ini spesifik kebutuhan anda. Utk bloking
berbasis url_regex, ya kalau bisa Squid dikompilasi ulang dg opsi gnuregex supaya
lebih efisien. Lihat posting sebelumnya. Paling tidak bisa diringkas lagi mjd:

http_access deny porno !noporno

artinya kita blok semua kata yg ada di file porno kecuali semua kata yg ada di
file noporno (!=kecuali).

>maximum_object_size 10240 KB
Lha ini kok ukuran object yg bisa disimpan Squid hanya 10MB saja??
Dinaikkan saja mjd mungkin 128 MB?

maximum_object_size 128 MB

>minimum_object_size 4 KB
Dihilangkan saja, biarkan Squid menyimpan object terkecil pun tidak ada masalah kok.

>logfile_rotate 0
Dibuat logfile_rotate 1 saja, siapa tahu anda butuh melihat statistik sebelumnya.

>forwarded_for on
Biasanya ini di-off-kan saja supaya anonimity bisa terjaga (tapi jika memang
diperlukan yg tidak apa-apa).

###############################################################################
Banyak faktor yg membuat Squid ‘overloaded’ shg saat diakses malah membuat
lebih pelan:
1. Cache di hardisk terlalu besar shg pemakaian memori terlalu besar (dan mungkin
sudah mulai swap ke hardisk, silahkan dilihat via top dg rumus swap yg baik
25%an dari memori fisik, jika lebih biasanya akan pelan). Ingat per 1 GB cache
di hardisk akan memakai 10MB memori lho, belum yg lain2.
2. Hardisk terlalu pelan (krn cache terlalu besar itu tadi), shg saat mencari
object lama menemukannya. Berapa besar cache anda di hardisk?, saya menduga
mesti lebih dari 10an GB ya??
3. Browser/klien yg berusaha memanfaatkan Squid terlalu banyak shg antrian yg
berebut utk minta layanan Squid terlalu panjang walaupun toh akhirnya akan
mengakses situs yg belum pernah dikunjungi sebelumnya (yg kalau Squid-nya
pintar bisa membedakan saat akan diantrikan, mestinya?). Silahkan dilihat
stats via cachemgr.cgi, saya ada kecurigaan di i/o queue-nya sudah terlalu
panjang.
4. Mesin server terlalu banyak melayani user atau utk layanan yg lain. Dari
pengalaman, mesin dg 256MB dan beberapa layanan, mail server agent, web server
dan Squid dg cache di hardisk 6GB plus sekitar 10 PC klien saja sudah lumayan
mepet kinerjanya kok. Perlu diingat Squid butuh memori yg besar tidak prosesor
yg cepat plus hardisk yg super cepat. Ini belum ditambahi layanan yg lain-lain
lho. Intinya idealnya utk Squid mesin server seharusnya terdedikasi
(layanannya hanya Squid).

Saran utk mencoba mengidentifikasi kelambatan Squid krn defisiensi memori.
1. Ganti memori tambahan, minimal 256MB dan dicobakan di mesin anda.
Jika ternyata tambah cepat berarti ya ‘obat’nya ini yg berarti sudah saatnya
meng’upgrade’ mesin anda.
2. Squid saat di-reconfigure (squid -k reconfigure) mjd lebih cepat kembali.
3. Terjadi perbedaan kecepatan akses saat jumlah browser yg terbuka berbeda,
tetapi ini bisa juga disebabkan pipa yg anda langgani (bandwidth) sudah diambang
batas kelayakan.

Saran utk mencoba mengidenfikasi kelambatan Squid krn kinerja hardisk yg kurang baik.
1. LED indikator hardisk ‘nyaris’ tak henti-hentinya hidup (bukan nyaris tak
terdengar ya?), krn selalu terjadi proses i/o ke sana. Inilah yg membedakan
hardisk dg cache h/w yg kecil dan besar (dan yg membedakan harganya juga).
Carilah hardisk yg berkinerja agak hebat (cache 4MB, seektime 8ms, rpm 10k, idealnya)
dan jangan terlalu besar ukurannya (jadi kecil-kecil tapi banyak). Tapi itu tadi,
sulit sekarang mencari hardisk ukuran kecil di pasaran (kalau tidak salah utk SCSI
UW2-160-an, 9.1GBan masih ada).

2. Coba ditambahkan (atau dipinjamkan) hardisk 1 lagi dan direktori cache
anda dibagi ke hardisk yg baru ini dg L1 direktorinya dibagi 2 juga
(dg ukuran separuhnya juga).
Jadi misalnya awal /cache 12000 28 256 dibagi mjd 2, /cache1 6000 14 256
dan /cache2 6000 14 256.

Begitu dan jangan lupa jangan pernah memakai semuanya spt ukuran partisinya
(ingat idealnya antara 70%an kapasitas partisi maksimalnya), supaya saat akan
menulisi hardisk, tempat kosongnya lebih mudah ditemukan (kalau sudah terlalu
penuh akan sulit dan lama menemukan dan boleh jadi terfragmentasi tempatnya).

Saran terpenting:
Squid agresif itu utk kondisi di Indonesia menurut saya sangat cocok
(mungkin utk negara maju malah diprotes ya, krn bw sudah sangat murah dan hr
tenaga teknisnya utk ngoprek terlalu mahal). Tetapi yg perlu diingat adalah
semuanya itu ada batasnya ibarat sepeda motor itu kalau di’gas’ penuh mendadak
terkadang malah mati mesinnya. Jadi agresif yg agresif tapi jangan terlalu
ambisius dan harus optimal sesuai kemampuan baik mesin maupun bw yg dilanggani.

###############################################################################

>/cache 45000 16 256
45GB adl suatu ukuran yg ‘rruuarr biasa’ besarnya utk single spindle.
Pengalaman saya selama kutak-katik Squid yg terbesar saya pernah tahu utk hardisk
tunggal (single spindle) itu hanya sekitar 16an GB (80% hdd 20GB).

Jadi saya jadi yakin sekarang bottleneck Squid anda ada di sini. Belum lagi
ditambah swap memori yg utk indeks object Squid saja sudah 450an MB, belum yg
lain-lain (kalau tidak salah memori fisik anda 256MB ya?). Jadi jelas swap memori
anda mestinya juga sudah lumayan besar shg semakin memperparah kondisi mesin
server ini. Sekali lagi contoh-contoh konfigurasi mesin (dan skalabilitasnya)
dari ircache rata2 memori 512 MB s/d 2 GB dg minimal 6 hardisk SCSI (kalau tidak
salah per cache direktori 6GB-an krn dari ukuran hardisk 9GB), sekedar gambaran saja.
Jadi di sini tujuan menghemat bandwidth tercapai tetapi tujuan mempercepat akses
internet tidak tercapai.

>b/w nya terlalu kecil dimana 96 kbps yg aku punya untuk melayani 20 pc

Secara teoritis 96kbps/20pc = 4.8kbps/pc dan menurut suatu survei kepuasan
pengguna akses internet yg layak itu hanya membutuhkan kecepatan akses minimal
5kbps kontinu (yg setiap saat diperoleh secara terus menerus dan tidak pernah kurang).
Dibantu Squid dg hit rate 50% maka angka 4.8kbps ini akan naik mjd 9.6an kbps
saat tjd lonjakan permintaan (burstiness rate). Belum lagi jika perilaku per user
yg jarang download file berukuran besar dan hanya mengambil halaman2 web
setelah itu membaca (berhenti download), katakanlah dg suatu nilai kebolehjadian 50%, maka
kecepatan akses akan naik lagi mjd 19.2an kbps. Memang inilah yg paling sering kita
alami baik di tingkat rumahan atau komersial (warnet) dan inilah ukuran kelayakan
di Indonesia (atau strategi penghematan perusahan2 penyedia jasa internet ya??).

Saya yakin bw yg kita miliki tidak akan cukup jika semua pengakses internet men-download
file yg berukuran besar pada saat yg bersamaan dalam periode yg panjang.

Baik memang sebenarnya Squid sudah mencadangkan 30720KB memori tetapi ternyata
kebutuhannya hingga 32510KB (yg sudah melewati cadangan itu tadi) sehingga boleh
jadi memori swap ke hardisk sudah mulai aktif (jika ternyata memori totalnya tidak cukup).
Silahkan dilihat ulang via top. Tetapi jika ternyata memori totalnya (fisik)
masih cukup dan belum swap Squid akan terus memperbesar ‘cadangan’ ini (total
space in the arena) hingga semua kebutuhan Squid terpenuhi
(ingat 10MB per 1GB cache di hardisk ditambah yg lain2). Ini efek jika
opsi memory_pools off (jika di-on-kan batasannya jadi kaku dan terkadang
kita tidak tahu seberapa sih harus dicadangkan, dan ruginya sudah dicadangkan
ttp belum tentu dibutuhkan krn tidak tahu saja berapa yg harus dicadangkan itu tadi).

Solusi paling sederhana stl pengamatan adalah dg mengurangi ruang cache di hardisk,
misalnya dikurangi per 2 GB (mis. dari awal 12GB jadi 10GB terus diamati lagi,
tentunya L1 direktori juga disesuaikan lho), dan seterusnya sampai Squid sudah
tidak mengaktifkan memori swap (atau user sudah tidak bisa membedakan kelambatan
yg terjadi walaupun sudah swap sedikit). Solusi berikutnya ya dg mengaktifkan
batasan memori yg akan dipakai oleh Squid via
memory_pools on dan memory_pools_limit xx MB. XX
inilah yg agak sulit ditentukan krn kebutuhan Squid yg dinamis ini
(tapi bisa dikira-kira dan didekati kok). Jadi misalnya Squid dg
cache swap 12 GB butuh memori 190-an MB tapi kita batasi hanya 80 MB, ya boleh
jadi cache swap maksimal akan terisi hanya 6an GB krn utk indeks saja kira-kira bisa
hanya separuhnya. Jadi tidak terus kita asal punya hardisk besar tanpa perhitungan
resource yg dimiliki langsung dipakai semuanya. Tapi metode ‘trial and error’
memang pendekatan yg tercepat sambil mencari pengalaman mengamati dan men’tuning’
Squid lebih jauh. Rumus umum dan kasar sbg pendekatan awal biasanya spt di bawah:

mtot x 25% / 10 x 1 GB= ruang cache swap di hardisk awal dg mtot=memori fisik total.

Contoh jika memori fisik 512MB:

512MB x 25% / 10 x 1 GB = 12.5GB ruang cache swap di hardisk.

Tapi ini rumusan yg aman dan mesin Squid terdedikasi. Ada yg lebih ekstrim dan
berani menaikkan hingga 16an GB dan mungkin memori swap ke hardisk sudah aktif
tetapi kecepatan akses Squid masih terjaga (mungkin jumlah kliennya sedikit
dan hardisknya cepat) ya tidak apa-apa. Mestinya angka-angka ini mjd lebih kecil
jika mesin dipakai bersama utk layanan yg lain. Sekali lagi kondisi dan kebutuhan
berbeda-beda belum sifat kedinamisan si Squid itu sendiri. Kalau tidak salah
antar Squid yg berbeda versi saja sifat2-nya juga berbeda walaupun mungkin
sedikit saja perbedaannya.

Pertama yg harus kita pahami adalah:
1. Tidak semua halaman web bisa disimpan (di’cache’) Squid
2. Banyak situs yg memang berusaha halaman2 mereka tidak bisa di’cache’ krn
ada keperluan utk statistik mereka (iklan, visit/hit rate, dll) via ‘pragma
no-cache’ atau metode yg lain 3. Ingat Squid memang tidak akan menyimpan
alamat url selama ada karakter ? atau cgi-bin krn ini secara mendasar tidak
diijinkan disimpan (masalah keamanan), belum yg lain-lain.
4. 1 Halaman web bisa terdiri atas banyak object, mungkin ada sebagian yg
memang ‘dinamis’ alias setiap saat berubah hingga tidak bisa disimpan.

Jadi memang di internet itu selalu terjadi ‘tarik-ulur’ antara yg mau menghemat
dg yg tidak mau dihemat, yg jahat dg yg baik, yg konstruktif dg yg destruktif,
dll.

Jika anda mau jadi ‘Squid ekstrimis’, ya pakai saja off-line mode. Artinya Squid
tidak akan perduli object2-nya valid atau tidak, kedaluarsa atau tidak, semuanya
akan dipaksa disimpan (sama kalau di browser IE mode offline).
Saya jamin kecepatan Squid anda akan tinggi dg hit rate tinggi dan bw anda
sangat irit pula tetapi paling sebentar saja akan diprotes oleh user2 anda,

Memang sudah ada beberapa usaha supaya ‘pragma no-cache’ ini tidak mdj
halangan halaman2 utk di’cache’ kan dg cara halamannya di’rewrite’ (tulis ulang)
dan menghilangkan opsi di atas tsb. Tetapi dari sisi legalitasnya bagaimana?
Ada yg mengatakan, lha saya yg mengakses dan membutuhkan kok tidak boleh
di’cache’? Tapi dari sisi penyedianya mengatakan, lha kalau tidak mau mengikuti
yg saya inginkan ya jangan mengakses situs saya kan?? Jadi artinya
di sini jika sudah diberi ‘pagar’ atau ‘pengumuman’ ya mestinya harus diikuti
aturannya, jangan terus malah dilanggar

Ini opsi-2 konfigurasi utk kompilasi Squid khusus utk Linux.

./configure
–enable-gnuregex
–enable-async-io=24
–with-aufs-threads=24
–with-pthreads
–with-aio
–with-dl
–enable-storeio=aufs
–enable-removal-policies=heap
–enable-icmp
–enable-delay-pools
–disable-wccp
–enable-snmp
–enable-cache-digests
–enable-default-err-languages=English
–enable-err-languages=English
–enable-linux-netfilter
–disable-ident-lookups
–disable-hostname-checks
–enable-underscores

Silahkan disesuaikan

## Jika ada beberapa situs terdekat yg mungkin hanya 1 hop, di-by pass saja
supaya kerja Squid benar-benar utk yg jaraknya jauh

## 1. Situs-situs yg membutuhkan login di-’direct’ via always_direct dan jangan
disimpan via hierarchy_stoplist cgi-bin ? namasitus dan acl QUERY
urlpath_regex cgi-bin ? namasitus. Diusahakan namasitus sangat spesific
soalnya jika misalnya hanya yahoo.com ya semua yahoo.com akan kena alias
mem-’by-pass’ Squid. Jadi bisa misalnya mail.yahoo.com saja.

2. Via hierarchy_stoplist cgi-bin ? namasitus dan acl QUERY urlpath_regex cgi-bin ?
jika alamat mengandung misalnya halaman2 java applet/script ekstensi .awt, .js, dst-nya.

3. Refresh_pattern minimalnya dikurangi, sekali lagi konfigurasi 180 (atau 3 jam)
bagi beberapa keperluan tidak cocok. Silahkan dicoba misalnya hanya 10 menitan
dan diamati.

4. Terakhir, mungkin ie_refresh harus diaktifkan dan biasanya dg menekan tombol
refresh/reload, Squid akan ‘terpaksa’ memvalidasi halaman tersebut
(bisa beberapa kali refresh/reload terkadang utk proses cek validasi ini).

hierarchy_stoplist cgi-bin ? localhost domain-anda.com isp-anda.com domainku.web.id
acl QUERY urlpath_regex cgi-bin ? localhost domain-anda.com isp-anda.com domainku.web.id
no_cache deny QUERY

## Dari pengalaman 6 MB akan lebih cepat dan biarkan Squid bekerja lebih
keraslagi jika cache_mem diperbesar efeknya adalah pengaksesan obyek lebih
lembam (atau pelan dalam pencarian di mesin lokal, tetapi begitu ketemu ya
cepat aksesnya) dan dg cache_mem 6 MB kita rasakan paling responsif. Dari
banyak forum dan user group rumus umum cache_mem adalah 1/3 atau 1/4 dari
total memori fisik (benar ya?). Tapi default 8 MB saya pikir sudah pas dan
disarankan oleh si Henrik Nordstrom.

Kenapa kok batasan minimum 98 dan maksimum 99 alasannya supaya proses store
and purge obyek tidak sporadis jalannya.

cache_mem 6 MB
cache_swap_low 98
cache_swap_high 99

## Maksimum obyek di hardisk dan di memori diupayakan lebih besar shg byte hit
lebih tinggi (bisa dinaikkan lagi jika hardisk berkecepatan tinggi dan
jumlahnya banyak dg memori yg lebih besar pula)

maximum_object_size 128 MB
maximum_object_size_in_memory 32 KB

## Jika memori 512 MB atau lebih besar silahkan cache diperbesar

ipcache_size 2048
ipcache_low 98
ipcache_high 99

## Utk heap replacement saya memakai LFUDA utk cache hardisk dan GDSF utk cache
memori dg alasan di hardisk diprioritaskan obyek yg ukuran besar-besar dan
di memori obyek yg ukurannya kecil-kecil utk disimpan

cache_replacement_policy heap LFUDA
memory_replacement_policy heap GDSF

## Idealnya ruang di hardisk yg anda pakai hanya sekitar 70% dari total krn
semakin penuh Squid akan semakin pelan mencari tempat kosong, mis. utk cache
1 GB maka yg dipakai hanya 700MB (jangan 1GB dipakai semuanya). Jangan lupa
hanya 1 direktori per drive krn faktor penghambat adalah kecepatan spindle hardisk
lho, bukan terus dg memperbanyak direktori pada 1 hd akan mempercepat
(hd orde milidetik, memori orde nanodetik). Jadi mending hardisknya banyak
tapi ukurannya kecil-kecil daripada hanya 1 berukuran besar. Terus jika OS-nya
Linux pakailah FS-nya Reiser (versi 4 tercepat) dg metode akses aufs. Diskd
optimal di FreeBSD tetapi tidak di Linux lho. Jangan lupa di partisi tsb
noatime dan notail diaktifkan spy tidak menambah ekstra write saat menulis
atau membaca. Intinya hardisk adalah faktor penghambat terbesar di Squid.

## saran kira2 70% dari 16GB

cache_dir aufs /cachez 12000 28 256

atau (utk ruang 4GB-an per hardisk)

cache_dir aufs /cachehardisk1 3000 8 256
cache_dir aufs /cachehardisk2 3000 8 256
cache_dir aufs /cachehardisk3 3000 8 256
cache_dir aufs /cachehardisk4 3000 8 256

atau minimal di bawah ini supaya modifikasi tidak terlalu jauh

cache_dir diskd /cachez 12000 28 256 Q1=72 Q2=88

## Log utk info yg vital saja dan diusahakan file-file log ada di hardisk
tersendiri spy tidak mempengaruhi kecepatan direktori cache utamanya

log_fqdn off
log_icp_queries off
cache_log none
cache_store_log none

## Dg ‘menipu’ dan memaksa sedikit supaya akses obyek lebih intensif di lokal
Squid dan waktu simpan ditambah sebelum proses validasi terjadi (mis. validasi
terjadi per 3 jam dg penyimpanan obyek terlama 3 bulan, utk ftp bisa lebih lama lagi)

refresh_pattern ^ftp: 10080 95% 241920 reload-into-ims override-lastmod
refresh_pattern . 180 95% 120960 reload-into-ims override-lastmod

## Toleransi aborting dihilangkan saja

quick_abort_min 0
quick_abort_max 0
quick_abort_pct 98

## Mematikan dan merekonfigurasi Squid jangan terlalu cepat krn bisa mengakibat
kan integritas file kacau

shutdown_lifetime 10 seconds

## tidak perlu reservasi memori

memory_pools off

## Penting utk relasi dg sibling dg mengukur respons-nya via ICP dan ICMP
(tapi ada isp yg tidak mengijinkan lho)

icp_hit_stale on
query_icmp on

## Penting utk meningkatkan refresh pattern lebih lanjut

reload_into_ims on
pipeline_prefetch on
vary_ignore_expire on

## Sekali lagi Squid diperlukan utk mengambil yg jaraknya jauh, jarak dekat
langsung saja

acl local-dst dst semuaalamatlokal semuaalamatipygdekat
acl local-domain dstdomain localhost domain-anda.com isp-anda.com domainku.web.id

always_direct allow localhost local-dst local-domain
always_direct deny all

## Tidak begitu diperlukan

##ie_refresh on

Contoh Konfigurasi
;—————————————————————————————;

# LOGFILE PATHNAMES AND CACHE DIRECTORIES
# —————————————————————————–
cache_dir diskd /cache/squid 1000 8 256 # << Sesuaikan dengan kebutuhan anda
access_log /cache/access.log squid
cache_log /cache/cache.log
log_fqdn off
buffered_logs off

# OPTIONS FOR TUNING THE CACHE
# —————————————————————————–
refresh_pattern /.gif 4320 50% 43200
refresh_pattern /.jpg 4320 50% 43200
refresh_pattern /.jpeg 4320 50% 43200
refresh_pattern /.png 4320 50% 43200
refresh_pattern ^http://www.friendster.com/.* 720 100% 10080
refresh_pattern ^http://mail.yahoo.com/.* 720 100% 10080
refresh_pattern ^http://*.yahoo.*/.* 720 100% 7200
refresh_pattern ^http://*.google.com/.* 720 100% 10080
refresh_pattern ^http://www.telkomspeedy.com/.* 720 100% 28800
refresh_pattern ^http://*.blogsome.com/.* 720 80% 10080
refresh_pattern ^http://*.wordpress.com/.* 720 80% 10080
refresh-pattern ^http://detik.com/.* 720 90% 2880
refresh_pattern ^ftp: 14400 90% 43200 reload-into-ims
refresh_pattern ^gopher: 1440 0% 1440
refresh_pattern . 0 20% 4320 reload-into-ims

quick_abort_min 0 KB
quick_abort_max 0 KB
quick_abort_pct 95

# ACCESS CONTROLS
# —————————————————————————–
acl my_network src 192.168.1.0/24
acl SSL_ports port 443 563
#acl Safe_ports port 280 # http-mgmt
acl Safe_ports port 443 563 # https
#acl Safe_ports port 488 # gss-http
#acl Safe_ports port 591 # filemaker
#acl Safe_ports port 777 # multiling http
http_access allow manager localhost my_network
http_access allow my_network

acl download url_regex -i .mp3
acl download url_regex -i .3gp
acl download url_regex -i .avi
acl download url_regex -i .mpg
acl download url_regex -i .mpeg
acl download url_regex -i .wav
acl download url_regex -i .flv
acl download url_regex -i .swf

# DELAY POOL PARAMETERS (all require DELAY_POOLS compilation option)
# —————————————————————————–
delay_pools 2
delay_class 1 3
delay_parameters 1 -1/-1 -1/-1 8000/8000
delay_access 1 allow my_network download
delay_access 1 deny all
delay_class 2 2
delay_parameters 2 -1/-1 -1/-1
delay_access 2 allow my_network
delay_access 2 deny all

# ADMINISTRATIVE PARAMETERS
# —————————————————————————–
cache_effective_user squid

# MISCELLANEOUS
# —————————————————————————–
logfile_rotate 5
reload_into_ims on
store_dir_select_algorithm round-robin

# ADMINISTRATIVE PARAMETERS
# —————————————————————————–
cache_mgr youremail@host.com
visible_hostname localhost

install PHP5 di ubuntu server 9.10 carmic koala

  1. Instal Apache: sudo apt-get install apache2 apache2-doc apache2-mpm-prefork apache2-utils apache2-suexec libexpat1 ssl-cert
  2. Instal PHP: sudo apt-get install libapache2-mod-php5 libapache2-mod-ruby libapache2-mod-python php5 php5-common php5-curl php5-dev php5-gd php5-idn php-pear php5-imagick php5-imap php5-mcrypt php5-memcache php5-mhash php5-ming php5-mysql php5-pspell php5-recode php5-snmp php5-sqlite php5-tidy php5-xmlrpc php5-xsl
  3. Instal MySQL: sudo apt-get install mysql-server mysql-client libmysqlclient15-dev
  4. Instal phpMyAdmin: sudo apt-get install phpmyadmin

Instalasi Webmin di Ubuntu Server 9.10 Karmic Koala

Langkah-langkahnya sebagai berikut :

1. Instalasi Paket

- root@ubuntu:/home/madhy# aptitude install perl libnet-ssleay-perl openssl libauthen-pam-perl libpam-runtime libio-pty-perl libmd5-perl

2. Download Paket Webmin

- root@ubuntu:/home/madhy# wget -c http://nchc.dl.sourceforge.net/project/webadmin/webmin/1.500/webmin_1.500_all.deb

3. Instal Paket Webmin

- root@ubuntu:/home/madhy# dpkg -i webmin_1.500_all.deb

Selecting previously deselected package webmin.
(Reading database ... 45303 files and directories currently installed.)
Unpacking webmin (from webmin_1.500_all.deb) ...
Setting up webmin (1.500) ...
Webmin install complete. You can now login to https://ubuntu:10000/
as root with your root password, or as any user who can use sudo
to run commands as root.

4. Setelah Instal Paket Webmin selesai restart Ubuntu Server.

- root@ubuntu:/home/madhy# reboot

5. Untuk dapat menjalankan webmin, kita harus menggunakan web browser dan masukan URL berikut ini:

- https://your_server_ip:10000/ (ex : https://192.168.0.1:10000/)

- Masukkan username & password login anda.

6. Untuk informasi lebih lengkap, buka situs ini www.webmin.com.

setting dns opendns di ubuntu server



Berinternet sehat mungkin itulah yang ada di bayangan kita di saat ini, mengingat semakin menjamurnya website dan konten porno saat ini. Terutama orang tua, pasti tidak menginginkan buah hati mereka menjadi korban kemajuan dunia IT yang memang seperti mata pisau, ada efek negatif dan efek positif.

pada tulisan kali ini saya mencoba berbagi tips, bagaimana berinternet sehat dan meminimalisir konten yang tidak pantas untuk diakses bagi anak-anak terutama lembaga pendidikan tempat saya bekerja, yang saya tuliskan disini adalah menggunakan dns dari opendns.com untuk memfilter konten yang tidak pantas dibuka oleh siswa-siswi dan staff yang ada lembaga pendidikan saya menggunakan ubuntu server yang didalamnya sudah terinstall squid.

  • Bagi anda yang menggunakan komputer pribadi dan tidak terhubung ke komputer server anda bisa langsung mendownload tutorialnya disini
  • bagi anda yang menggunakan komputer server dan anda sebagai administratornya untuk menyandingkan opendns dengan server anda cukup ikuti langkah-langkah berikut ini
  • Jika server anda difungsikan sebagai router ketik

nano /etc/resolv.conf

  • kemudian edit isi file resolv.conf menjadi
  • simpan, kemudian restart network anda dengan mengetikkan

/etc/init.d/networking restart

  • Jika server anda difungsikan sebagai proxy server dengan menggunakan squid, edit file squid.conf dengan mengetikkan

nano /etc/squid/squid.conf

  • kemudian tambahkan baris berikut di file squid.conf

dns_nameservers 208.67.222.222 208.67.220.220

  • Simpan, kemudian ketikkan perintah

squid -k parse

squid -k reconfigure

  • atau bila perlu ketikkan

/etc/init.d/squid restart

selamat mencoba…

Cara Setup Google Apps untuk Hosting Email

Google AppsDalam posting ini saya akan menjelaskan bagaimana cara untuk melakukan setup Google Apps untuk hosting email. Cakupan posting ini ada pada langkah setup Google Apps. Langkah ini penting sebelum kita bisa menambahkan alamat email ke dalam Google Apps, membaca, dan mendownload email menggunakan device seperti BlackBerry atau dibaca di desktop menggunakan Microsoft Outlook.

Terdapat dua kondisi yang perlu diketahui sebelum kita melakukan setup Google Apps. Kondisi pertama kita sudah punya domain, tapi belum punya web hosting. Kondisi kedua kita punya domain dan web hosting. Cara setup antara kondisi pertama dan kedua berbeda. Dalam posting ini saya akan membahas kondisi kedua, dimana saya punya domain renang.com yang web hosting-nya di SaudagarWeb. Kondisi pertama akan saya ulas dalam posting terpisah.

Membuat Aplikasi Google Apps

Langkah pertama tentu saja membuat aplikasi Google Apps. Ikuti langkah-langkah berikut ini untuk membuat aplikasi Google Apps untuk domain kita. Dalam contoh ini saya membuatkan aplikasi Google Apps untuk domain renang.com.

  1. Buka web browser, arahkan ke http://www.google.com/apps/intl/en/group/index.html.

  2. Dalam layar Google Appls Standar Edition yang ditampilkan, klik tombol Get Started.

    Google Apps Standard Edition

  3. Dalam layar Choose domain name, pilih Administrator: I own or control this domain dalam pilihan yang ada, kemudian masukkan nama domain Anda ke textbox Enter your domain name. Selanjutnya klik tombol Get Started.

    Google Apps get started

  4. Layar selanjutnya adalah Sign up. Isi informasi dalam form Sign up selengkap-lengkapnya sesuai dengan data organisasi kita. Gambar berikut menunjukkan contoh pengisian form Sign up.

    Form Sign up Google Apps

    Kemudian klik tombol Continue.

  5. Berikutnya muncul layar Set up. Dalam layar ini kita mengisikan username dan password untuk account Administrator dari domain yang kita daftarkan ke Google Apps.

    Form Set up Google Apps

    Klik tombol I accept. Continue with set up untuk melanjutkan.

  6. Tunggu beberapa saat sebelum layar Welcome to Google Apps dimunculkan. Setelah layar tersebut muncul, berarti kita sudah berhasil setup Google Apps. Gambar berikut menunjukkan layar Welcome to Google Apps.

    Welcome to Google Apps

    Dari gambar tersebut disebutkan bahwa Google Apps membutuhkan verifikasi bahwa nama domain tersebut adalah kepunyaan kita. Terdapat dua cara untuk melakukan verifikasi yaitu dengan meng-upload sebuah HTML file ke web hosting tempat domain kita berada, atau menambahkan informasi CNAME ke dalam DNS dari domain kita. Dalam demo ini saya menggunakan cara yang kedua.

    Pilih Change renang.com CNAME record, lalu klik tombol Continue.

  7. Layar berikutnya memunculkan informasi CNAME yang mesti kita tambahkan ke dalam domain kita.

    Verifikasi domain untuk Google Apps

    Sebelum kita bisa klik tombol I've completed the steps above, kita perlu menambahkan CNAME ke dalam domain kita yang akan saya jelaskan dalam bagian berikut ini. Jangan tutup layar setup Google Apps ini karena kita akan membutuhkannya dalam bagian berikutnya.

Menambahkan Informasi CNAME Google ke DNS

Agar Google Apps aktif, Google mesti tahu bahwa domain yang kita daftarkan adalah benar-benar milik kita. Untuk membuktikan hal tersebut, salah satu caranya adalah dengan cara menambahkan entry CNAME ke dalam DNS (Domain Name Server).

Berikut ini langkah-demi langkah menambahkan CNAME ke dalam DNS. Dalam demo ini saya menggunakan cPanel untuk mengubah informasi DNS.

  1. Login ke cPanel menggunakan username dan password domain kita. Caranya dengan mengetikan alamat domain kita di web browser ditambah dengan /cpanel. Misalnya untuk domain renang.com alamatnya adalah http://renang.com/cpanel.

    Login ke cPanel

  2. Selanjutnya layar cPanel akan ditampilkan. Scroll down dalam layar tersebut, cari grup Domain. Dalam grup Domain, klik icon Simple DNS Zone Editor. Gambar berikut ini menunjukkan icon yang dimaksud.

    Icon Simple DNS Editor

  3. Dalam layar Simple DNS Zone Editor, masukkan kode yang diberikan Google Apps sebagai CNAME record. Gambar berikut ini menunjukkan field-field mana yang mesti dimasukkan.

    Record CNAME Google Apps

    Selanjutnya klik tombol Add CNAME record. Setelah tombol ini diklik CNAME record sudah dibuat dalam DNS sehingga kita bisa melanjutkan langkah setup Google Apps.

  4. Kembali ke layar setup Google Apps yang kita biarkan sebelumnya, klik tombol I've completed the steps above. Sampai di sini Google Apps sudah berhasil kita setup.

    Langkah terakhir setup Google Apps

    Kemudian layar dashboard Google Apps akan ditampilkan seperti terlihat dalam gambar berikut ini.

    Layar dashboard Google Apps

Langkah selanjutnya adalah menambahkan email address ke dalam aplikasi Google Apps yang sudah berhasil kita setup. Saya akan menjelaskan bagaimana melakukan hal ini dalam posting terpisah.

Kesimpulan

Melakukan setup aplikasi untuk Google Apps cukup mudah dilakukan. Syarat utamanya adalah kita bisa mengakses DNS dari domain kita untuk menambahkan entri tertentu, atau meng-upload sebuah halaman HTML dalam webroot dimana file-file web kita di-host. Setup aplikasi Google Apps adalah langkah pertama sebelum kita bisa menambahkan email, membaca, dan mendownload email untuk keperluan sehari-hari.

Hosting GRATIS dari DreamHOST Unlimited Bandwidth, Space dan Domain

DreamHOST LLC sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam jasa WebHosting handal dan terkenal baru-baru ini mengeluarkan hosting versi GRATIS! Saya yakin banyak blogger yang masih menginginkan hosting gratis. Masih ingat dengan kasus 000webhost.com? Ya, fasilitas hosting yang diberikan secara cuma-cuma dan gratis itu ternyata laku keras. Dimana hanya dalam satu tahun terdapat banyak sekali akun dan domain yang dihost di sana. Alhasil karena saking terlalu banyaknya blogger yang menggunakan kesempatan ini, server 000webhost.com pun jebol. Server down berhari-hari serta tak sedikit blogger yang kecewa lantaran database dan file mereka juga ikut hilang.

Memang kita bisa menemukan banyak sekali perusahaan-perusahaan di internet yang menyediakan space hosting gratis! Bahkan ada yang memberikan webhosting gratis dengan space dan bandwidth unlimited juga. Yaitu DreamHOST dengan projek barunya di DreamHostApps.com, siapa yang belum mengenal keunggulan webhosting dari DreamHOST? Fasilitas hosting mereka bisa dikatakan bagus, selama saya menjadi member DreamHOST belum pernah blog ini down.

Apa sajakah fasilitas hosting gratis dari DreamHost ini?

  1. Unlimited Space
  2. Unlimited Bandwidth
  3. Unlimited Domain
  4. One Click Install Blog

Sayangnya kita tidak bisa akses FTP! Sehingga theme tidak bisa diganti, kita hanya bisa menggunakan themes yang sudah disediakan oleh DreamHOST. Karena untuk bisa akses FTP diwajibkan upgrade dengan biaya $5 per bulan. Untuk membeli hosting DreamHOST baca lengkapnya di sini.

Kelemahan hosting gratis dari DreamHOSTApps adalah kita tidak bisa akses FTP sehingga kita tidak bisa mengubah themes semau kita serta tidak bisa install plugin tambahan. Kita juga tidak bisa mengubah permalink karena file .htaccess dilock. Sehingga kita akan kesusahan untuk memonetizenya. Tapi kalau hanya sekedar blog pribadi saya rasa sudah cukuplah default themes dan plugin yang mereka sediakan.


Sumber!